Jumat, 27 Februari 2015

Keprihatinan

Keprihatinan

Indonesia berkali-kali mempunyai kesempatan menjadi negara maju dengan kekayaan sumber daya alam. Sayangnya sumber daya alam itu tak dikelola dengan baik, sehingga peluang tersebut harus pupus. Kita berkali-kali punya kesempatan untuk jadi negara maju, tapi pada akhirnya kemajuan itu menyebabkan dampak negatif.

Di era 1960 sampai 1980-an, Indonesia tersohor dengan komoditas kayu di mana seluruh pengusaha hebat mengantongi izin penebangan kayu. Tapi apa yang terjadi, jutaan pohon kita tebang. Akibatnya sekarang ini banjir. Kita meninggalkan dosa yang besar.

Sekarang ini era komoditas tambang. Pengusaha mengeruk hasil pertambangan di seluruh lokasi kaya tambang. Hasilnya, lingkungan di Indonesia kini rusak dan habis. Namun pengusaha  selalu memandang keberhasilan ekspor Indonesia dilihat dari sudut tertentu, seperti banyaknya antrean kapal di pelabuhan. Sementara pemerintah melihatnya dalam hal jumlah devisa yang masuk dari ekspor. Kadang kapal antre, tapi nggak ada devisa yang masuk. Devisanya malah masuk kebeberapa negara tetangga seperti Hong Kong, Singapura, Malaisya dan sebagainya. Makanya harus ada kebijakan yang tepat, sehingga berefek besar bagi Indonesia.