Kondisi perekonomian yang melambat disertai melemahnya nilai tukar
Rupiah terhadap dolar AS tengah dirasakan imbasnya di tanah air.
Padahal saat ini Rupiah terus melemah mendekati level 13.900 per
dolar AS. Bambang menyatakan pemerintah bersama Bank Indonesia (BI) akan
terus menjaga rupiah agar tetap dalam fundamentalnya. Menurutnya, kondisi perlambatan ekonomi saat ini memang terjadi di
semua negara di dunia bukan hanya Indonesia. Dia pun menilai kondisi
ekonomi Indonesia ini hanya masalah persepsi seolah-olah Indonesia
mengalami keterpurukan. Kondisi tersebut tidak lepas dari sentimen perekonomian global.
“Ini masalah persepsi yang seolah-olah kita kayak terisolasi dari
dunia luar, ini kan masalah global, buktinya saja Tiongkok sampai
mendevaluasi karena dia sadar pertumbuhan ekonominya lemah. Perlambatan ekonomi Tiongkok akan berpengaruh
besar terhadap Indonesia karena sebagian besar ekspor Indonesia dikirim
ke negeri tirai bambu itu. Karenanya, pemerintah berusaha mempercepat
penyerapan anggaran.
“Ekspor kita sebagian besar ke sana, ini sesuatu yang saling terkait,
yang kita coba dorong bagaimana belanja pemerintah itu dicairkan cepat
dan daerah benar-benar membelanjakan uangnya, itu dari sisi fiskal.
19 Agustus 2015
berita.suaramerdeka.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar